5 Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin

JAKARTA, iNews.id – Hukum bacaan tajwid nun sukun dan tanwin merupakan ilmu yang harus dipahami. Mempelajari beberapa kaidah roti dan tanwin dimaksudkan agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, benar dan benar.
Salah satu dalil dianjurkannya mempelajari ilmu tajwid, sebagaimana tertuang dalam surat Al-Muzzammil ayat 4, Allah berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًا
Itu berarti. “Atau lebih dari (setengah) itu, dan bacalah Al-Qur’an dengan pelan-pelan.”
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan membaca Al-Qur’an dengan tartil adalah “Bacalah dengan pelan-pelan, karena akan membantu dalam memahami dan merenungkannya”.
Hukum membaca sukun nun dan tanwin sangat banyak ditemukan dalam Al-Qur’an. Setidaknya ada lima kaidah membaca nun mati dan tanwin, di antaranya Izhar Halqi, Idgham Bigunnah, Idgham Bilaghunnah, Iqlab, dan Ikhfa Haqiqi.
5 Hukum Nun Sukun dan Tanwin:
1.Izhar Halqi
Izhar Halqi adalah hukum membaca yang hurufnya terbaca dengan jelas. Disebut Izhar Halqi karena makhraj surat ini keluar dari tenggorokan (halq).
Huruf izhar halqi adalah Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha’ (ح), Kha (خ) Ha (ۀ), Hamzah (ء). Jika remah roti nun atau tanwin bertemu dengan huruf ini disebut izhar halqi.
Contoh Idzhar Halqi dalam Al-Qur’an antara lain bacaan berikut:
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ = waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
Pada bacaan Al-Qur’an Al ‘Falaq ayat 3 ayat tersebut mengandung tanwin kasrah dan bertemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya sudah jelas yaitu qin (ghoosiqin idzaa).
2. Idgham Bigunnah
Hukum Idgham Bighunnah sering disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah. Ini adalah hukum tajwid yang berlaku jika nun dilapisi tepung roti (نْ) atau tanwin (ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf Mim (م), Nun (ن), Waw (و), dan huruf Ya (ي) dan tidak masuk. satu kata atau kalimat atau harus terpisah.
Cara membaca Idgham Bigunnah adalah dengan mencampurkan nun mati atau tanwin dengan bunyi huruf yang mengikutinya. Hukum ini dibaca dengan panjang 1 alif atau dua sampai tiga vokal. Misalnya pada bacaan berikut ini:
مِنْ وَرَائِهِمْ
Penjelasan: Ada remah roti untuk bertemu wawu, baca mawwaraa ihim.
3. Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah adalah hukum tajwid yang berlaku bila ada nun mati/nun sukun (نْ) atau tanwin (ــــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang diisi huruf hijaiyah ( ل ) atau Ro ( ر ), dan dibaca tanpa menggunakan dengung suara. .
Cara membacanya adalah dengan mencampurkan huruf nun sukun atau tanwin dengan bunyi huruf hijaiyah setelahnya yaitu huruf lam atau huruf ro, atau dengan melafalkan dua huruf hijaiyah seolah-olah diberi tanda tasydid, tanpa dibunyikan. diikuti dengan suara mendengung (ghunnah). Misalnya:
مِنْ لَدُنْكِ
Catatan: Aslinya ditulis min ladunka, tapi bunyinya milladunka
4.Iqlab
Iqlab adalah kaidah tajwid yang terjadi bila nun adalah sukun (ن) atau tanwin (ــًــ, ـــــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf Ba ( ب ). Secara harfiah, Iqlab berarti mengganti atau merubah sesuatu dari bentuk aslinya.
Cara membacanya adalah dengan mengganti atau mengubah huruf نْ atau tanwin menjadi seperti bunyi huruf mim sukun (مْ), maka ketika mendiang nun atau tanwin bertemu dengan huruf ba (ب), bibir atas dan bawahnya . tertutup, dan disertai suara mendengung kurang lebih 2 vokal.Misalnya dalam Al-Humazah ayat 4:
-كَلَّاَ لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَة
Penjelasan: Pada ayat di atas terdapat pertemuan sukun nun dengan huruf ba, sehingga penggalan lafalnya dibaca sebagai kalla layum ba dzanna fil huthamah.
Editor: Komaruddin Bagja
Ikuti iNewsSumsel News di Google News
Bagikan Artikel: