liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Berawal dari Cekcok Masalah Utang Piutang, Pria di Banyuasin Tewas Tertembak

Berawal dari Cekcok Masalah Utang Piutang, Pria di Banyuasin Tewas Tertembak

BANYUASIN, iNews.id – Seorang laki-laki bernama Aryan (40), warga Dusun III, Desa Srijaya, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, meninggal dunia karena masalah utang. Aryan diketahui meninggal sekitar pukul 19.00 WIB.

Berdasarkan informasi di lapangan, peristiwa berdarah itu berawal dari adu mulut antara Yanto (50) dengan korban di jalan di Desa Kemang Bajalu, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin.

Pelaku yang marah terus mengeluarkan senjata api jenis pistol dan menembak korban hingga mengenai kepala bagian kiri.

“Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), setelah tembakan yang ditembakkan pelaku mengenai kepala bagian kiri korban,” kata Lurah Srijaya, Heri, Selasa (20/12/2022).

Heri menambahkan, kejadian bermula saat pelaku mendatangi rumah korban.

“Saat itu korban langsung menemui pelaku, hingga akhirnya terjadi adu mulut di antara keduanya,” ujarnya.

Pelaku bermata gelap langsung menembak korban hingga jatuh ke tanah. Lebih miris lagi, kejadian tersebut disaksikan oleh istri korban yang berada di rumah.

“Istri korban melihat sendiri kejadian itu, sedangkan pelaku langsung melarikan diri menggunakan speedboat, karena takut diserang massa sekitar,” ujarnya.

Editor : Aditya Pratama

Bagikan Artikel: