liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Ibu di Medan Kerasukan Arwah Anaknya saat Hadiri Sidang Pembunuhan Serda Wira Sitorus

Ibu di Medan Kerasukan Arwah Anaknya saat Hadiri Sidang Pembunuhan Serda Wira Sitorus

MEDAN, iNews.id – Pengadilan Militer Medan menggelar sidang kasus pembunuhan Serda Wira Sitorus yang diduga tewas akibat penganiayaan atasannya, Rabu (11/1/2023). Dalam persidangan, Tioma Tambunan, ibu kandung mendiang Serda Wira Sitorus, tiba-tiba histeris dan meratap, diduga kerasukan selama persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.

Dalam rekaman video, Tioma terlihat digiring beberapa anggota keluarganya keluar ruang sidang menuju ruang tunggu. Saat berada di ruang tunggu, Tioma mulai histeris.

Suami Kapten Arh Hulman Sitorus yang berseragam TNI lengkap itu terus berusaha menenangkan istrinya yang dirasuki anaknya.

“Tidak apa-apa nak. Mana yang sakit nak, banyak kebohongan dalam cobaan ini,” katanya sambil mengelus istrinya menenangkan sang istri dalam lamunan anaknya.

Tioma awalnya menghadiri persidangan bersama suami dan keluarganya. Namun, saat menghadiri persidangan, Tioma terlihat menunjukkan gerak-gerik yang tidak biasa hingga Majelis Hakim memintanya untuk pergi, bukan untuk menghadiri persidangan.

Tak lama setelah dibawa ke ruang tunggu, Tioma tiba-tiba kejang dan histeris seperti kesurupan. Akhirnya, Tioma bisa membangunkan keluarganya. Tapi dia terlihat bingung. Ia bahkan menangis saat hendak diwawancarai awak media.

“Anak saya pingsan lima kali. Sakit. Saya menderita selama 4 tahun karena ini. Tertuduh ini harus dipecat, anak saya boleh dipukuli,” kata Tiorma sambil terisak.

“Saya minta agar terdakwa diberhentikan dari pekerjaannya. Saya sudah menulis surat kepada Panglima TNI agar kasus ini tidak terulang kembali,” imbuhnya.

Editor: Donald Karouw

Ikuti iNews Sumut News di Google News

Bagikan Artikel: